This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 08 Januari 2016

PT. Sugar Group dan PT. Gula Putih Mataram

Sugar Group Companies (SGC) adalah perusahaan grup dengan basis di industri gula pasir. Perusahaan ini merupakan salah satu produsen gula ternama di Indonesia. Letak perusahaan ini di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Perusahaan ini merupakan perusahaan terintegrasi dari perkebunan tebu dan pabrik gula. Ada empat anak perusahaan tergabung dalam kelompok bisnis SGC yang terdiri dari tiga pabrik gula dan satu pabrik ethanol.

Anak perusahaan SGC ini adalah PT. Gula Putih Mataram (GPM), PT. Sweet Indolampung (SIL), PT. Indolampung Perkasa (ILP), dan PT. Indolampung Distillery (ILD). Tiga anak perusahaan yang disebutkan paling awal bergerak dalam produksi gula. Sedangkan anak perusahaan yang terakhir bergerak dalam produksi ethanol. PT. Gula Putih Mataram (GPM) dan PT. Sweet Indolampung (SIL) sama-sama memiliki 5 divisi kerja. Sedangkan satu anak perusahaan lain yaitu PT. Indolampung Perkasa (ILP) hanya memiliki 4 divisi kerja. Total keseluruhan areal perkebunan tebu dalam kelompok bisnis SGC hampir mencapai 65.000 hektar. Adapun areal perkebunan seluas ini membentang sepanjang 70 km dengan lebar sekitar 25 km.

PT. Gula Putih Mataram (GPM) dan PT. Indolampung Distillery (ILD) berada dalam satu lokasi yang berdekatan. Jarak kedua pabrik kurang dari sepelemparan batu oleh tangan. Kedekatan dua pabrik ini disebabkan bahan baku utama PT. ILD yaitu molasses yang disuplai langsung dari PT. GPM.

Kelompok perusahaan ini memiliki areal perkebunan yang luas. Bahkan karena luasnya, beberapa pekerjaan seperti rippening dilakukan dengan pesawat terbang. Artinya, perusahaan ini memiliki landasan pacu, tidak terlalu panjang tapi cukup untuk pergerakan pesawat tipe capung.

Perusahaan ini berkembang dengan pesat, terutama untuk memenuhi target ketersediaan gula pasir di tingkat nasional. Beberapa kabar menyebutkan, tiga perusahaan dalam satu grup menyumbang 20% gula pasir nasional. Artinya, pemilik perusahaan ini dapat dikatakan “Raja Gula Pasir” di Indonesia.

Perusahaan ini memiliki brand produk gula yaitu GULAKU. Sebuah produk gula pasir dengan bobot tertentu, dikemas dalam wadah yang menarik. Ada produk dengan wadah pouch yang bergambar buah-buahan. Adapula wadah plastik biasa, dan tentunya produk yang masih baru berbentuk stick. Namun sekarang muncul produk baru, dengan wadah pouch tapi bergambar kartun “Hello Kitty”.

Berbicara masalah GULAKU, tentu Anda sudah akrab dengan jingle “Sugar,,sugar” di setiap iklan media elektronik. Biasanya iklan ini muncul saat mendekati beberapa hari besar saja, misalnya menjelang Idul Fitri, Natal, maupun Tahun Baru. Iklannya diisi dengan nuansa ceria dan beberapa model anak-anak.


Produk GULAKU sendiri pada dasarnya ada dua jenis warna gula. Ada produk GULAKU dengan warna gula kekuningan. Ini adalah produk GULAKU dari PT. Gula Putih Mataram. Sedangan produk GULAKU dengan warna gula putih adalah produksi PT. Sweet Indolampung. Perbedaan warna disebabkan oleh perbedaan jenis teknologi pemrosesan